Pixabay.com

Maluku terkenal akan keindahan alamnya yang menyimpan banyak sekali berbagai macam kebudayaannya. Pulau yang terkenal dengan sebutan Provinsi Seribu pulau ini juga memiliki banyak pantai yang indah. Selain pesona alamnya yang menakjubkan, kebudayaannya juga sangat memikat hati. Salah satunya adalah keunikan baju adat Maluku.

Baju Cele Wanita

Pixabay.com

Baju Adat di Maluku yang paling populer adalah baju cele atau kain salele. Baju yang berwarna merah dan mempunyai corak keemasan ini juga digunakan oleh pasangan pengantin di Maluku.

Baju cele yang dikenakan oleh wanita terdiri atas kain sarung, kebaya putih, selop, konde, serta hiasan yang ada di kepala. Selain itu terdapat juga kain lenso. Cara pemakaian kain lenso sendiri yaitu dikalungkan pada leher dan menjuntai sampai ke dada yang membentuk huruf V.

Sedangkan untuk beberapa hiasan yang dipakai diatas kepala terdiri dari kak kuping yang berjumlah empat tusuk, dan bunga ron yang bentuknya melingkar berada diatas konde.

Baju Cele Pria

Sedangkan untuk baju cele yang dikenakan oleh pria adalah celana kain yang berwarna hitam atau putih, kemeja putih dengan kerah lingkar, sepatu pantofel, jas berwarna merah khas baju cele, serta yang terakhir adalah sabuk yang berbahan dasar kain salele.

Kemeja putih panjang dan kemeja baniang

Untuk kebaya yang sering dipakai oleh suku Jawa ternyata juga digunakan dan menjadi baju adat di Maluku. Kebaya berwarna putih dengan berbahan dasar brokat ini mempunya motif bunga besar. Pakaian kebaya ini dipakai oleh wanita Maluku pada saat menghadiri acara-acara penting seperti pesta rakyat.

Sedangkan untuk pria kemeja baniang ini merupakan sesuatu yang wajib harus dimiliki. Kemeja baniang pada pria kalau dilihat secara sekilas mirip dengan kemeja putih kebanyakan. Tetapi ada yang membedakan yaitu terletak pada kerahnya. Bentuk kerah pada kemeja baniang memiliki kerah yang melingkar.

Kemeja hitam gereja

 

Perlu kita tahu bersama bahwa nenek moyang penduduk maluku kebanyakan beragama nasrani. Biasanya untuk melakukan ibadah di gereja mereka menggunakan kebaya hitam yang polos dengan ditambah aksesoris yang berwarna keemasan.

Oleh karena itu, mereka banyak mengenakan kebaya hitam karena hal itu sudah dilakukan sejak lama. Untuk para pria sendiri biasanya mengenakan setelan Jas yang berwarna hitam dan celana hitam serta menggunakan kemeja baniang di dalamnya.

Baju Nona Rok

Karena orang-orang di Maluku senang sekali dengan berdansa sekaligus mengadakan pesta rakyat maka kaum wanita menggunakan baju nona rok untuk menghadiri acara tersebut. Kalau dilihat secara sepintas baju nona rok ini mirip dengan baju cele wanita , tetapi tanpa mengenakan kain lensi serta hiasan yang ada di kepala.

Baju nona rok sendiri terdiri atas kebaya putih yang khas dari Maluku serta kain sarung yang berwarna merah atau berwarna hitam dengan corak yang keemasan sebagai bawahannya.

Baju sultan atau Manteran lamo

Pakaian Raja-raja atau sultan-sultan yang ada di Maluku saat ini menjadi baju adat yang ada di Maluku. Nuansa baju ini menggunakan warna merah mirip dengan baju cele tetapi bagian kepalanya ditambah dengan mahkota. Selain itu terdapat juga aksen bordir emas yang ada pada baju adat ini lebih banyak yang membuat kesannya lebih mewah.

Pakaian Raja Maluku

Kalau diatas sudah disebut baju adat Manteran Lamo sebagai baju adat yang ada di Maluku yang merupakan cerminan dari sultan. Maka ada juga model pakaian adat raja -raja di Maluku.

Pakaian adat tersebut mengenakan jubah, itulah kesan pertama kali ketika melihat pakaian adat ini. Bahannya yang berat, besar dan tebal menggambarkan kekuasaan seorang raja.

Kimun Gia

JIka dilihat secara sepintas pakaian adat ini mirip dengan Nona Rok tetapi kalau diamati lebih dekat berbeda. Perbedaannya terletak pada bagian rok untuk bawahannya.

Jika pakaian adat ini digunakan untuk gadis maka warna roknya harus merah muda. Sedangkan kalau dipakai untuk orang tua maka warna yang dipakai adalah merah tua.

Walaupun berbeda pakaian adat ini merupakan identitas yang unik dari pakaian adat yang ada di Maluku. Bahkan konon jaman dulu pakaian adat kimun gia ini menyenangkan hubungan masyarakat golongan masyarakat kelas atas dengan kelas bawah.

Itulah beberapa pakaian adat yang ada di Maluku. Sedangkan untuk aksesorisnya antara lain :

Konde Bulan

Pixabay.com

Konde itu mirip dengan sanggul tetapi mempunyai ukuran yang lebih kecil dan biasanya konde ini terbuat dari rambut sendiri, jadi mempunyai ukuran yang lebih kecil seperti halnya konde nenek.

Peding

Peding merupakan ikat pinggang atau sabuk yang dipakai oleh pria maupun wanita. Kalau baju cele yang dipakai oleh pria maka menggunakan peding berwarna merah yang sesuai dengan warna jasnya. Sedangkan peding yang dipakai baju nona maka warnanya tidak harus menggunakan warna merah tetapi bisa menggunakan warna lain, misalnya hitam.

Haspel

Tusuk konde atau disebut juga dengan haspel wajib digunakan untuk menambah keindahan dan kecantikan wanita.

Karkupeng

Walaupun artinya sama dengan haspel atau konde tetapi penyebutannya berbeda. Jika dikenakan bersamaan baju nona namanya menjadi haspel, sedangkan jika dipakai saat mengenakan baju cele konde tersebut dinamakan karkupeng.

Selain itu ketika kamu ingin memesan baju jersey dengan nuansa ada khas Maluku kamu bisa memesannya melalui jasa jersey printing online maupun offline.

By Raju