Penyebab serangan jantung secara umum dapat dijelaskan sebagai terjadinya penyumbatan aliran darah yang mengalir ke jantung. Meskipun identik sebagai kondisi kesehatan parah yang terjadi secara tiba-tiba atau mendadak, pada dasarnya kondisi ini tidak terjadi sedemikian cepat dan membutuhkan waktu hingga bertahun lamanya sebelum menunjukkan serangan pertama.

Mengenali Hal yang Menyebabkan Serangan jantung

Adanya penumpukan lemak, kolesterol ataupun zat-zat lain yang kemudian menjadi plak di arteri mengakibatkan terjadinya gangguan aliran darah tersebut. Selain itu, plak juga bisa mengalami pecah sehingga pecahannya menjadi gumpalan yang mengakibatkan aliran darah menjadi terganggu, rusaknya otot jantung  hingga memicu serangan jantung.

Dengan kata lain, masalah pada jantung ini tidak terjadi secara instan dan memerlukan proses yang bisa dikatakan cukup lama. serangan jantung sendiri baru akan muncul saat ada pemicu spesifik seperti stres maupun tekanan yang cukup instens. Selain itu, ada beberapa kondisi tubuh lainnya yang juga bisa menjadi pemicu serangan jantung, antara lain:

Bangun tidur

Dalam kondisi normal, tubuh menyapkan diri untuk menjalani aktifitas keseharian dengan menyiapkan hormon stres ke aliran darah. Hal ini terjadi jelang Anda bangun pagi dimana tubuh mengerutkan pembuluh darah kecil sehingga jantung berdetak lebih cepat sekaligus meningkatkan tekanan darah. Inilah yang kemudian membuat Anda terbangun. Ini pulalah alasannya mengapa masalah kardiovaskular sering dialami pada pagi hingga siang hari di jam bangun tidur.

Aktivitas fisik

Orang yang sudah memiliki masalah pada pembuluh darah sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang berat. Hal ini karena kegiatan tersebut dapat memicu serangan jantung. Walau begitu, olahraga secara terukur tetap harus rutin dilakukan karena dapat mencegah  bermacam penyakit berbahaya antara lain diabetes, penyakit jantung, stroke hingga kanker.

Marah

Luapan emosi juga bisa memicu serangan jantung dimana pada saat beradu pendapat, terlibat debat kusir atau bersitegang akan mengalami jantung berdebar.  Sebuah penelitian menyebut bahwa marah berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung antara 9 – 14 kali lipat selama 2 jam pasca marahnya tersebut.

Faktor lingkungan

Ada pula kondisi lain yang bukan dari diri penderita yang dapat menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini diantaranya seperti bencana alam, teror, peperangan,  cuaca ekstrem hingga polusi udara yang bisa memiicu serangan jantung hingga stroke.

Infeksi

Gangguan pernafasan (pneumonia), influenza dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seringkali menjadi pemicu stroke dan serangan jantung.

Aktivitas seksual

Meskipun terdengar aneh, nyatanya aktivitas seksual tertentu juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Aktivitas yang harusnya normal ini bisa menjadi berisiko apabila dilakukan secara kilat, dilakukan bersama pasangan baru atau di lingkungan yang tak dikenal.

Makan secara berlebihan

Konsumsi makanan berat juga ikut berkontribusi pada meningkatnya risiko serangan jantung, utamanya makanan tinggi lemak jenuh dan karbohidrat. Kedua zat ini jika dikonsumsi berlebihan  dapat membuat darah menjadi lebih mudah mengental yang semakin menyulitkan pembuluh darah untuk rileks hingga berkontraksi. Inilah yagn kemudian memperberat kinerja jantung jadi dan tubuh lebih sering memproduksi hormon stres.

Perasaan sedih, kurang tidur dan stres

Kondisi perasaan seperti sedih, tertekan, stres dan kurang tidur juga bisa menyebabkan serangan jantung. Bisa saja seorang dengan masalah pada pembuluh darah mengalami serangan jantung lantaran tim sepakbola yang didukungnya kalah.

Kenali Kondisi yang Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba memang dapat dipicu oleh berbagai kondisi di atas. Namun ada pula beberapa kondisi yang membuat seseorang menjadi lebih rentan mengalami serangan jantung dibanding orang lain. Beberapa faktor ini juga seringkali diabaikan menjadikan serangan jantung menjadi semakin mengancam, diantaranya:

Faktor Usia

Pria dengan usia di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun disebut lebih rentan mendapatkan serangan jantung dibandingkan mereka yang lebih muda. Walau begitu, belakangan ini dilaporkan kecenderungan kasus menjadi berbeda dimana tak sedikit serangan jantung juga terjadi pada orang di usia muda.

Hipertensi

Orang yang memiliki masalah tekanan darah tinggi juga lebih berisiko dimana hipertensi bisa merusak arteri. Sementara orang yang mengalami obesitas, kolesterol tinggi dan diabetes rentan mengalami masalah tekanan darah tinggi.

Merokok

Salah satu faktor peningkat risiko terbesar untuk kalangan anak muda yang sebenarnya bisa dicegah adalah kebiasaan merokok. Penelitian menyebut bahwa perokok memiliki risiko 8 kali lipat lebih tinggi.

Kolesterol

Kadar kolesterol berlebih dalam darah bisa menjadi plak yang memicu penyumbatan aliran darah. Gangguan aliran darah dari dan ke jantung ini kemudian memicu sensasi nyeri dada ketika terjadi serangan jantung.

Obesitas

Berat badan berlebih yang identik dengan masalah kesehatan seperti diabetes, kanker dan asma nyatanya juga meningkatkan risiko serangan jantung. Berbagai penyakit digeneratif ini seolah saling terkait satu sama lain. Misalnya diabetes yang ditandai dengan kadar gula darah yang tak terkendali hingga memicu serangan jantung mendadak.

Riwayat Keluarga

Hal lain yang juga meningkatkan risiko adalah adanya anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat  penyakit jantung atau serangan jantung.

Kurang Aktivitas Fisik

Tak hanya identik dengan obesitas, aktivitas fisik yang kurang atau bahkan tidak pernah dilakukan juga dapat meningkatkan risiko .

Stres

Meskipun tidak selalu berdampak secara langsung, stres yang dapat mempengaruhi gaya hidup dari pola makan dan istirahat juga dapat meningkatkan risiko. Pada saat mengalami stres, tubuh melepas  hormon dan meningkatkan peradangan yang membuat pembuluh darah menyempit.

Polusi Udara

Polusi udara membuat tubuh terpapar radikal bebas yang juga berdampak pada masalah paru hingga serangan jantung saat tidur. Polusi udara dalam kadar tertentu dapat membuat pembuluh darah mengalami pembengkakan.

Penyebab serangan jantung memang tidak bisa dianggap sepele dan sebaiknya Anda segera konsultasikan dengan dokter saat gejala semakin memburuk. Dengan penanganan yang tepat, menerapkan pola dan gaya hidup sehat serta dibantu oleh terapi pendukung, berbagai risiko pemicu serangan jantung pun dapat dikendalikan. Inilah alasannya mengapa orang juga menggunakan dr laser untuk menjaga tubuh dalam  kondisi terbaik.

By Raju