Di antara banyaknya kebudayaan yang dapat ditemukan di Indonesia, tari serimpi adalah salah satunya. Tarian yang berasal dari Pulau Jawa khususnya dari wilayah Surakarta dan Yogyakarta ini merupakan tarian peninggalan Kerajaan Mataram.
Meski asalnya sama-sama dari Kerajaan Mataram, tarian ini kemudian ikut terpengaruh dan mengalami perubahan ketika Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua.
Dengan adanya pengaruh dari Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta, tari serimpi yang ada pada kedua daerah tersebut pun menjadi memiliki perbedaan. Di Keraton Yogyakarta, tarian ini dianggap sakral sehingga hanya dipentaskan pada saat-saat tertentu seperti acara kerajaan dan peringatan naik tahta.
Penari yang bertugas membawakan tarian ini jumlahnya ada 4 orang. Keempat penari putri tersebut menggunakan kostum bertemakan perang dengan tiga unsur utama yang ditunjukkan, yaitu tata busana, gerakan tari, dan tema cerita (legenda Jawa, Mahabarata, dan cerita Menak).
Tari ini menggunakan musik pengiring untuk ilustrator gerak, pengiring, dan juga pengisi suara. Nama tarian ini sangat banyak karena penamaannya berbeda-beda tergantung alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian. Di Yogyakarta saja, ada 37 nama tarian untuk serimpi karena alat musik yang digunakan sangat banyak jenisnya.
Selain di Yogyakarta, tari ini juga terdapat di Surakarta (14 nama tarian), di Pakualaman (2 nama tarian), dan Pura Mangkunegaran (2 nama tarian).